Senin, 09 Mei 2016

Puncak Supernova




Akhirnya, buku terakhir yang akan menjawab seluruh pertanyaan yang ada di novel sebelumnya dalam seri Supernova telah terbit.

Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh. Akar. Petir.  Partikel. Gelombang.

Buku terakhir, kesimpulan dari seluruh anomali dalam seri tersebut, telah terbit dalam judul Intelegensi Embun Pagi. Tidak diragukan lagi, bagi penggemar Dee Lestari, buku inilah yang paling dinanti.

Tentu saja, jika Anda tidak mengikuti perjalanan Supernova dari awal, Anda akan tersesat ketika membaca langsung buku yang terakhir. Sebab, novel tersebut dirancang secara sistematis; antara satu dan lainnya saling terkait. Tidak afdol rasanya tanpa menikmati seri Supernova dari awal.

Sebelumnya, Supernova diawali dengan pembukaan cerita antara dua orang pria bernama Dimas dan Reuben. Mereka berdua berkerjasama menciptakan sebuah master piece; karya sastra yang memadukan teori reduksi, kimia, fisika, dan sebagainya (maaf saya kurang paham mengenai ilmu alam) ke dalam sebuah ramuan literatur. Bisa Anda bayangkan sendiri, bagaimana luar biasanya perpaduan di antara kedua kubu yang bertolak belakang ini? Ilmu alam versus ilmu sastra. Pada akhirnya, mereka—Dimas dan Reuben—berhasil menyatukan berbagai macam unsur tersebut ke dalam sebuah novel berjudul Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh. Tokoh khayalan yang diciptakan kedua manusia tersebut ternyata ada, mereka bukan hanya tokoh fiktif yang bermain di dalam alam khayalan Dimas dan Reuben. Cerita dalam cerita, konsep Dee lestari ini sangat unik. Tidakkah mengingatkan kita kepada Interview with Vampire-nya Anna Rice? Cerita dalam cerita.

Ending-nya sendiri. Saya menyimpulkannya menjadi dua babak. Pertama, Dimas dan Reuben yang akhirnya menyadari bahwa karakter ciptaan mereka itu ada dan nyata, mereka mendapatkan sebuah surat misterius yang berasal dari seseorang yang menyebut dirinya sebagai Supernova; sang avatar dalam kisah Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh. Dan yang kedua, sang tokoh utama—Re—akhirnya bertemu dengan sang Bintang Jatuh alias Diva.

Tentu saja, bagi pembaca yang memegang rumus romantisme, cerita ini akan sedikit menggantung. Re, apakah dia akan berakhir dengan Diva? Lalu bagaimana dengan Gio? Dimas dan Reuben, apakah hubungan mereka dalam Supernova?

Ya, itulah yang saya pikirkan.

Tetapi, saya tertarik dengan konsep novel tersebut dan memutuskan untuk mengikuti kelanjutan Supernova. Entah mengapa, rasanya ada bumbu fantasi di dalam seri Supernova. Secara pribadi, konsep fantasi yang dituangkan dalam seri ini, menurut saya unik. Jika kebanyakan novel langsung memperkenalkan bumbu fantasi dalam novel pembuka mereka, di sini, Dee mampu mengolah sisi fantasi dan realitas menjadi padu. Jadi, mereka yang tidak tertarik dengan fantasi pun masih bisa menikmati jalan cerita dalam seri Supernova.

Adapun pembagian kunci-kunci karakter yang akan memuncak dalam Supernova sebagai berikut:

Akar. Di novel ini, melalui Bodhi, kita akan diperkenalkan dengan budaya travel bag. Pemuda yatim-piatu yang memiliki keanehan. Dia bisa melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat manusia. Bukan, kalau Anda berpikir ini membahas mahluk astral tersebut, sayang sekali bukan itu. Bodhi bisa melihat kuman-kuman, bakteri, bahkan aura yang dimiliki seseorang. Bodhi memutuskan untuk melakukan pencarian atas sesuatu yang ada  dalam dirinya. Sekali lagi, saya mencium aroma eksistentialisme di Akar. Apakah Anda tidak asing dengan ungkapan ini, “Cogito ergo sum”, kenalilah diri Anda? Yup, konsep pemikiran mengenai cara manusia memahami keberadaan diri mereka di dunia. Inilah yang Bodhi coba temukan. Dia melakukan perjalanan ke Tailand, Vietnam, bahkan Kamboja. Dan, perjalan ini membuatnya bertemu dengan seorang bule bernama Kell yang gemar traveling dan hobi menato, serta seorang wanita cantik bernama Ishtar. Isthar sendiri memegang peran penting dalam seri Supernova selanjutnya. Bisa dibilang, dialah joker yang terselip di antara tumpukan kartu Supernova.

Dalam perjalanan menemukan jati diri, Bodhi mengalami bermacam kejadian yang hampir membuatnya kehilangan nyawa; mulai dari kehilangan satu-satunya buku penunjuk arah, diikuti anak pembawa sial saat di Vietnam, kelaparan, terjebak di tengah-tengah pemberontak saat di kamboja, bertarung dengan jagoan yang ukuran tubuhnya dua kali lebih besar, dan yang paling parah Bodhi dikejar orang sekota ketika dia hendak menyelamatkan nyawa seseorang. Tamatnya, setelah kehilangan Kell, si Bodhi memutuskan untuk kembali ke Indonesia; menjadi penyiar radio dan membagi pengalaman hidupnya kepada sahabat-sahabatnya.

Petir. Pada seri ini kita akan bermain bersama Elektra, seorang gadis keturunan Cina. Anak seorang tukang reparasi. Punya seorang kakak bernama Watti yang akhirnya menikah dan memutuskan tinggal bersama suaminya di Papua dan meninggalkan Elektra di Bandung. Elektra yang telah lulus kuliah memutuskan untuk mencoba berbagai macam pekerjaan; dari yang biasa sampai tak wajar, dari yang normal sampai supranatural. Gaya bahasa yang dipakai di sini menggunakan penuturan yang kocak. Jadi, Anda bisa betah berjam-jam menghabiskan setiap menitnya demi membuka lembaran Petir. Saya sendiri menghabiskan waktu lima jam untuk membaca. Sangat di rekomendasikan.

Kembali ke tokoh Elektra. Heroin ini akhirnya menyadari kemampuan terpendamnya pada sesuatu yang berhubungan dengan listrik. Di bawah bimbingan seorang mentor bernama Sati, Elektra mengasah bakatnya untuk menolong orang dengan menjadi seorang terapis listrik. Bersama temannya yang bernama Toni alias Empret, Elektra membangun sebuah warnet multi fungsi bernama E-Pop. Kisah ditutup dengan Elektra yang sukses keluar dari lubang pengangguran. Padahal, saya sangat mengharapkan akan terjadi percintaan antara Elektra dan Empret, namun sepertinya mereka hanya berakhir dengan hubungan platonois.

Pada Partikel, kita akan menikmati dunia fotografi. Tokoh utamanya bernama Zarah. Seorang gadis keturunan Arab dan Sunda yang hidup di tengah masyarakat reigius. Hubungan sang tokoh dengan keluarganya sendiri kurang baik, ditambah dengan sifat keras sang kakek yang memaksakan dokrin kepercayaannya pada sang cucu. Puncak konflik terjadi ketika Zarah yang memiliki sifat keras memutuskan untuk hidup mandiri. Keahlian yang didapatnya dari Pak Kus membawa Zarah ke sebuah perjalanan menuju London. Sesampainya di sana, Zarah harus menerima pahitnya kenyataan bahwa teman masa kecilnya berselingkuh dengan kekasihnya.

Zarah pun pada akhirnya memutuskan untuk kembali fokus kepada tujuan utamanya; menemukan ayahnya yang hilang. Pencarian membawa Zarah kepada seorang pria bernama Simon. Dan, dari situlah dia menemukan jawaban mengenai teka-teki jamur guru yang sering dibicarakan oleh ayahnya. Itulah akhir cerita Partikel.

Di seri Gelombang, fokus terhadap tokoh bernama Alfa. Seorang pria yang memegang tradisi batak asli dan memutuskan untuk mengadu nasib ke negeri Paman Sam. Seperti seri-seri sebelumnya, sang tokoh utama pun mengalami anomalinya sendiri. Dia mengalami insomnia akut. Alfa bahkan memutuskan untuk pergi ke Tibet demi menemui Kalden Sakya. Pada akhirnya dia mendapatkan sebuah kesimpulan.

Oke, sebelum itu saya akan jelaskan dua kesimpulan yang dialami oleh Alfa dan Gio. Mengapa Gio? Well, itu karena dia merupakan salah satu tokoh peranan penting yang akan menjawab misteri di dalam Supernova. Walaupun dia cuma muncul sekilas di Supernova.

Alfa menyadari insomnianya berhubungan dengan kemampuannya yang disebut dengan peretas mimpi. Dia mendapatkan kode sebagai gelombang. Di sini, dia harus menemukan keempat rekannya yang lain. Sama dengan Alfa, Gio pun menyadari peranannya. Bedanya, di sini dia belum sadar bahwa dirinya adalah seorang peretas. Gio hanya diberikan beberapa batu dengan bermacam simbol yang tertoreh di atasnya. Dia harus memberikan batu-batu tersebut kepada pemiliknya.

Sepertinya, Gelombang memang diciptakan sebagai layar pembuka seluruh misteri Supernova. Hingga, akhirnya kesimpulan kisah tersebut muncul dalam Intelegensi Embun Pagi.

Berhenti sejenak. Saya akan menyebutkan beberapa hal dalam IEP.

Peretas.
Fungsinya apa? Nah, saya sendiri juga masih penasaran dengan manusia yang disebut sebagai peretas. Agaknya manusia-manusia ini memiliki tujuan yang harus mereka tunaikan ketika lahir ke dunia. Demi menunaikan kewajiban mereka, para peretas memilih untuk terlahir sebagai fana dengan keadaan amnesia. Tentunya, keadaan ini membuat mereka kesulitan. Ditambah lagi para peretas memiliki anomali-anomali.

Di Supernova, kita dikenalkan dengan dua gugus, yakni Kandara dan Asko.

Peretas dari gugus kandara.
Pada akhirnya gugus ini hancur karena para peretas yang membentuknya berguguran akibat beberapa sebab.
·         Ferre dengan kode kesatria. Sepeninggal Diva, Ferre meneruskan avatar Diva yang berupa Supernova.
·         Rana dengan kode putri.
·         Diva dengan kode bintang jatuh.
Lenyap. Akibat keputusannya untuk melakukan percepatan.
·         Bong saudara Toni yang memiliki nama asli Candra, berkode Bulan.
·         Ayah Zarah. Mungkin dia adalah peretas portal. Kode murai.
Mati dan akhirnya dikonversi oleh Simon menjadi bumi.
·         Toni. Peretas memori. Kode Foniks. Tidak seperti Elektra, walau keduanya sama-sama peretas memori, Toni tidak bisa menggunakan kekuatan listrik. Satu-satunya kemampuan yang paling handal adalah sebagai hacker.

Peretas dari gugus Asko.
·         Gio. Peretas kunci. Kode kabut. Unknow. Hanya disebutkan sebagai pemegang clover.
·         Bodhi. Peretas kisi. Kode akar. Tugas: membaca tali aura yang dimiliki oleh peretas. Selain itu, peretas kisi juga bisa membedakan tali aura milik infiltran ataupun sarvara. (Anggap saja si Bodhi ini alarm keamanan khusus peretas.)
·         Elektra. Peretas memori. Kode petir. Tugas: mengakses data yang disimpan oleh peretas lainnya (boleh juga disebut sebagai asuransi jangka panjangnya peretas).
·         Zarah. Peretas portal. Kode partikel. Tugas: membuka portal dimensi yang nantinya akan digunakan untuk mewujudkan sekuens.
·         Alfa. Peretas mimpi. Kode gelombang. Tugas: merancang, membentuk pola dan rencana tiap-tiap peretas, menciptakan tulpha dan juga membuat mahluk penjaga yang oleh Alfa disebut dengan Jaga Portibi (yang pada akhirnya berubah nama menjadi JP atas berkat campur tangan Bodhi). Jantung dari titik gugus asko.
·         Peretas puncak. Kode permata. (Status unknow.) Tugas: mungkin peretas puncak ini semacam titik kesadaran dalam suatu gugus.

Infiltran.
Kaum yang membantu para peretas dalam menunaikan tujuan mereka. Kaum ini tidak mati, walaupun fisik mereka hancur, mereka akan muncul kembali dalam wujud yang bisa mereka pilih. Catatan: mereka bukan manusia.

Para infiltran.
·         Luca, sang hippie. Yang mempertemukan Gio dengan Madre Aya.
·         Liong, mantan guru Bodhi.
·         Kell. Sempat dikira mati, kenyataannya, dia masih hidup dan membawa keping terakhir dari tato Bodhi.
·         Pak Kas. Tukan foto yang mengajari Zarah fotografi.
·         Ronggur. Tetua adat yang menyelamatkan Alfa dari Togu.
·         Kalden Sakya. Dokter yang menolong Alfa.

Sarvara.
Kaum yang tidak menyukai infiltran dan para peretas. Tugas mereka adalah menggagalkan para peretas dari tujuan awal mereka. Sama seperti para infiltran, sarvara pun akan hidup kembali dengan wujud yang bisa mereka pilih. Tapi, bisa dipastikan bahwa senjata yang mereka bawa akan tetap sama. Catatan: bukan manusia.

Para sarvara:
·         Isthar. Kekasih omega, kehidupan Alfa di dimensi lain.
·         Togu. Tetua yang pernah berusaha membunuh Alfa.
·         Sati. Mentor Elektra yang ternyata hanya ingin menggiring Elektra ke jalan yang salah.
·         Ni Asih. Dukun. Korban setrum Elektra yang pertama.
·         Simon. Sarvara yang mengkonversi ayah Zarah dari peretas berkode murai menjadi sarvara berkode bumi.

Di sinilah IEP menjawab keganjilan dalam Supernova. Jelas sudah mengapa Bodhi memiliki kemampuan melihat aura, Elektra yang bisa meretas pikiran seseorang (selain nyetrum tentunya), Zarah yang bisa membuka portal dimensi, Alfa yang sering berkelana dalam mimpi, dan Gio sang pemegang kunci.

Gugus yang dibentuk oleh para peretas ini memiliki tujuan untuk memunculkan si peretas puncak. Kandara tidak berhasil melakukannya, dan gugus asko hampir saja gagal. Isthar, wanita yang dijumpai oleh Bodhi dan Alfa, ternyata wanita itu adalah seorang sarvara yang berencana mengubah Alfa menjadi sarvara. Portal di Bukit Jambul berhasil dimanfaatkan oleh Simon untuk mengkonversi ayah Zarah menjadi seorang Sarvara. Pada akhirnya Alfa menemukan portal lain selain Bukit Jambul, yakni portal cermin. Di sinilah, akhirnya Alfa memutuskan mengorbankan nyawa demi menjaga sekuens dalam gugus asko.

Peretas puncak dipercayakan kepada Gio dan Zarah. Agaknya ini menjawab hubungan kedua peretas ini. Portal/gerbang dan kunci. Peretas puncak adalah anak dari Gio dan Zarah. Masa aktifasinya adalah ketika si peretas menginjak usia tujuh belas tahun. (Argh, aku ingin baca babak ini. Andai dilanjutkan.)

Open ending.
Ini bukan jenis novel Matematika; satu tambah satu sama dengan dua. Di sinilah keistimewaan Supernova. Anda akan mendapati betapa kosmiknya rentetan peristiwa yang ada di dalamnya. Kesimpulan tergantung dari sisi mana yang Anda lihat.

Jadi, apakah peretas puncak ini hanya sebuah simbolis mengenai kesadaran manusia? Mengingat, Dee Lestari sering menyertakan evolusi kesadaran. Tidakkah ini sedikitnya mengingatkan kita terhadap teori-teori absurdisme dan exsistentialsm? Manusia sebagai objek untuk dirinya sendiri dan kesadaran mereka mengenai kehidupan yang mereka jalani?

Pesan moral yang ingin penulis sampaikan. Nah, ini adalah misteri yang sebenarnya. Bagaimana Anda menangkap poin dalam cerita Supernova?

Well, novel ini kalau difilmkan semuanya, akan sangat keren. Hm, saya tidak sabar menunggu. Semoga saja ada yang memfilmkan Akar, Petir, partikel, Gelombang, dan Intelegensi Embun Pagi.

Novel ini sangat direkomendasikan bagi Anda yang bosan dengan tema cinta dan ingin menikmati sesuatu dengan cita rasa lain dari yang lain.

Dan bagi Anda yang telah menyempatkan diri membaca tulisan saya, saya ucapkan, “Selamat, Anda telah menjadi S.”

1 komentar:

  1. Panduan & rangkuman kisah Supernova yang mudah dicerna bagi siapa saja. Good 👍

    BalasHapus