Senin, 28 Maret 2016

Tragedi dalam Code Geass



Akhirnya, setelah kira-kira kurang lebih tiga tahun rehab dari dunia tulis-menulis di dunia maya. Akhirnya, aku bisa nge-post sesuatu juga. Muahahahaha. Devil laugh. Oke, kali ini aku ingin membahas tema-tema anime yang berakhir tragis (terserah deh mau dibilang cinta tak bersambut, cinta bertepuk sebelah tangan, enaknya gimana ajah deh situ nyebut ^^.)

Pertama aku ingin membahas kisah cinta yang ada di anime code geass. Pastinya semua orang pasti tahu kan ketenaran anime keluaran studio Sunrise ini? Yup, jangan ditanya lagi, kalau yang jadi penanggung jawab pembuatan desain charakternya aja CLAMP, sudah bisa dijamin kecakepan dan keindahan gaya gambarnya. Siapa sih yang nggak tahu Kamui (X1999), Fey (Tsubasha Resevoir), Saoran (Card Captor Sakura), dan Astor (Cluster). Semuanya cakep, nggak ada yang jelek, bahkan tokoh sampingan pun digambarkan cakep.

Kembali ke Code Geass. Anime yang mengisahkan tentang para pengguna kekuatan yang disebut dengan Geass, berikut intrik perang yang terjadi di Area 11 atau yang kita kenal dengan Jepang. Anime ini sukses menggemparkan dunia dan menarik sejumlah fans ke dalam daya pikat sebuah Geass. Tak jarang kita menjumpai cosplayer dari anime Code Geass. (Yah, saya juga pakek profile-nya cosplayer-entah-siapa-namanya-itu. Aku kan main comot di Google aja. PLAK.)




Tokoh utama Lelouch yang menurutku (menurutku loh) hanya peduli kepada 1. Nunnaly, adik seayah dan seibunya. 2. Mariana, ibu kandung Lelouch, dan 3. Suzaku, teman masa kecilnya. Siapa yang menyangka di balik topeng pelajar yang keliatan cuek dan biasa-biasa aja ini ternyata bertanggung jawab atas kekacauan yang terjadi di Area 11. Tokoh alter Lelouch yang oleh masyarakat Jepang disebut sebagai Zero, manusia satu ini mampu membuat jenggot pasukan Britania Raya kebakaran. Keinginan Lelouch untuk membalas dendam terhadap ayah kandungnya sendiri, membuatnya menjadi pribadi yang dingin. Dia bahkan tak segan menembak Clovis, kakak kandungnya (seayah beda ibu), dan pada saat tertentu dia melakukan cara ekstrem hingga membuat nyawa tak berdosa melayang.




Dengan bantuan seorang gadis bernama C.C, Lelouch menjalankan rencananya untuk membebaskan Area 11 dari campur tangan pihak Britania Raya.  Yah, awalnya semua berjalan lancar hingga si Lelouch mengetahui identitas pilot knightmare yang sering menghalangi rencana Lelouch. Si pilot knightmare yang ternyata sahabat masa kecilnya sendiri, Suzaku Kururugi. Di sinilah titik temu kedua tokoh ini yang akan mengubah jalan cerita masing-masing pihak.

Karena ini anime lawas, saya yakin semua sudah tahu gimana akhir ceritanya. Jadi saya skip saja dan langsung ke romance-nya. Muahahahahaha.




Sebenarnya, ini akan menjadi kisah cinta segitiga yang teramat menarik antara Lelouch, Euphemia, dan Suzaku. Padahal, aku paling semangat pas bagian Euphemia, nggak tahunya dia hanya bertahan di seson pertama dan hanya jadi kenangan di seson kedua, huh.








Euphemia merupakan adik kandung Lelouch, satu ayah beda ibu. Kepribadiannya yang lembut dan cenderung naif, membuat dia menjadi sosok yang mudah bergaul dengan sekitar. Tuan putri Britania Raya ini memutuskan untuk mengambil Suzaku sebagai kesatria pribadinya (terserah deh nyebutnya body guard juga boleh) yang sebenarnya cukup ditentang keras oleh pihak aristrokat lantaran identitas Suzaku sebagai seorang Eleven. Namun yang namanya takdir, mereka berdua pun memiliki ikatan antara satu sama lain. Puncaknya ketika Euphemia menyatakan cinta kepada Suzaku (walau sikonnya sebenarnya nggak banget, di dalam knightmare, mati-matian menghindar dari bom dan sebagainya, si Suzaku malah dapet pernyataan cinta). Dan begitulah, Suzaku selamat dan mereka berdua mulai saling menunjukkan ketertarikannya.




Harusnya keadaan berjalan mulus untuk percintaan terlarang antara Euphemia dan kesatrianya. HARUSNYA! Huh. Lalu Euphemia mengetahui identitas Zero. Pada walanya, Euphemia bermaksud menyembunyikan identitas kakaknya, namun karena ingin menyelamatkan Lelouch dan Nunnaly, Euphemia memilih membuang hak warisnya sebagai penerus aristrokat dan mengajukan zona khusus bagi Eleven.








Lelouch salah paham dan mengira Euphemia mengingkari kepercayaannya. Di tengah acara zona khusus Jepang itu, Lelouch bermaksud menggunakan Geass-nya kepada Euphemia, belum sampai dia melakukan tindakan tersebut, Euphemia berkata bahwa dia hanya ingin menolong Nunnaly. Dan ya, Lelouch sadar telah melakukan kesalahan dan akhirnya bersedia membantu Euphemia.

Ini, nih. Saat-saat di mana seharusnya mereka bisa saling berdamai dan memulai awal yang baru. Tapi, tiba-tiba saja Geass milik Lelouch aktif, dan tanpa sengaja dia mengistruksikan Euphemia untuk membunuh seluruh Jepang. Terjadilah pembantaian besar-besaran, warga Eleven dibantai tanpa ampun.

Karena korban yang jatuh terlalu banyak, Lelouch memutuskan untuk mengakhiri nyawa Euphemia.

Garis besarnya.

1.     Lelouch membunuh cinta pertamanya. Mungkin akan lebih baik jika Euphemia mati di tangan Lelouch daripada di tangan orang lain. Prinsip tragedi cinta semcam ini memang paling in di Barat. Dan saya sendiri menangis tiga hari tiga malam atas kematian tokoh tersebut. hikssss.
2.    Suzaku melihat gadis yang dicintainya, Euphemia, mati di hadapannya. Di saat-saat terakhir pun terbukti, Euphemia berusaha melawan Geass agar bisa mengucapkan pesan terakhir kepada Suzaku.
3.    Lelouch membunuh cinta pertama Suzaku.
4.    Sahabat karib Suzaku membunuh cinta pertamanya.




Pada akhirnya, kematian Euphemia-lah yang menjadi turning point bagi kedua tokoh penting di Code Geass. Suzaku menjadi pendiam dan bersumpah akan mengakhiri nyawa Zero.

Mungkin, inilah anime tersuram dan tersedih yang pernah saya lihat.
Oke bagaimana dengan kalian?