Entah mengapa, sepertinya
anime dan manga yang kini tengah marak beredar di Jepang adalah tema-tema yang
berbau dengan darah berceceran di mana-mana. Oke, bagi kalian yang berhati
lembut dan membenci pertumpahan darah, saya sangat tidak menyarankan menonton
anime yang satu ini. Dalam Attack on Titan, kita akan disuguhkan adegan-adegan
yang brutal; tangan putus, kepala ilang, dan mahluk-mahluk yang mengunyah
manusia tak ubahnya mengemil biskuit cokelat.
Anime dengan
konsep yang menurutku itu rumusnya kayak gini : Ultraman ditambah Evangelion,
ditambah sedikit gaya Eropa, ditambah Claymore. Coba bayangkan sendiri deh
ngerinya kaya gimana.
Oke,
Ultraman itu nggak ngeri. Tapi tetap saja Ultraman itu raksasa, dan Titan juga
mahluk raksasa. Aduh, pokoknya menurutku itu seram.
Kehidupan
manusia yang seperti burung dalam sangkar. Tiba-tiba mahluk yang oleh mereka
disebut sebagai Titan muncul di bumi. Anehnya, Titan tersebut hanya memangsa
manusia dan mengabaikan mahluk selain menusia. Memangsa manusia sebanyak
mungkin yang kemudian dimuntahkan kembali. Brutal banget kan? Manusia bertahan
di dalam bangunan yang terdiri dari tiga lapis lingkaran; Wall Maria, Wall
Rose, dan Wall Shina. Dinding paling luar beberapa sudah dihancurkan oleh Titan
Collosus. Di dalam sana manusia hidup aman dan jauh dari ancaman Titan. Bahkan
beberapa dari mereka sama sekali tidak percaya dengan keberadaan Titan, hingga
Titan Collosus muncul dan memorak-porandakan kedamaian manusia yang tinggal di
dalam dinding.
″Titan yang
muncul entah dari mana″, tidakkah tema semacam ini mengingatkan kita pada
kemunculan Angel dalam anime Evangelion? Di sana, tak seorang pun mengetahui
asal-usul kemunculan mahluk bernama Angel yang menyerang Tokyo. Umat manusia
bertahan dari Angel dengan cara menciptakan mahluk tandingan yang disebut
dengan EVA. Sebenarnya, ada seperti benang merah di antara dua anime ini;
Evangelion dan Attack on Titan. Jika EVA dipiloti oleh manusia (yang kebanyakan
dari mereka adalah remaja yang tidak memiliki orangtua), maka tentu saja dalam
Attack on Titan memiliki senjata tandingan untuk melawan Titan, atau bisa juga
disebut sumber dari semua rahasia Titan, yang disebut dengan Titan Shifer.
Tidak hanya itu, pasukan yang tergabung ke dalam barisan perlindungan; dengan
lambang sayap, unicorn, dan mawar. Mereka memiliki tekhnik yang disebut sebagai
3G manuver (untuk lengkapnya bisa dilihat di animenya).
Titan
memiliki proses regenerasi tubuh, seperti pada bintang laut, cicak, atau cacing
pipih. Bagian anggota tubuh yang terpotong bisa tumbuh kembali secara sempurna
menggantikan bagian yang hilang. Namun, ini bukan berarti mereka tidak memiliki
kelemahan. Pada dasarnya, cara tercepat untuk melenyapkan Titan adalah dengan
menyerang bagian leher, tepatnya di bagian tengkuk. Lalu, bimsalabim, Titan
lenyap menjadi abu, atau asap, atau entah apalah itu.
Titan
sendiri digolongkan ke dalam berbagai jenis. Ada tiga meter sampai yang
tertinggi, dan mungkin ada lagi yang melebihi, dua puluh lima meter. Belum lagi
dengan tabiat dan =_= perilaku aneh. Pokoknya, pas bukan adegan makan dan
menelan aja, tuh Titan kelihatan emmmm, Anda simpulkan sendiri saja.
Smile Titan,
nah, nih Titan yang bikin aku merinding dan mual. Di episode 1 saja sudah
diperlihatkan adegan di mana Eren (sang tokoh utama) harus menyaksikan ibunya
dilahap (yang sebelum itu tulang punggungnya dipatahkan dulu oleh si Titan
seperti kita mematahkan lidi, BRAK) secara hidup-hidup oleh Smile Titan. Bayangkan,
Anda harus menyaksikan keluarga terkasih dilahap Buto Ijo di depan mata Anda
sendiri. Oke, permisi~ Saya mau ke kamar mandi. Ughhhhhh.
Dan, inilah
yang menjadi turning point bagi tokoh Eren. Di mana tokoh utama mendapatkan
tujuan hidupnya dalam cerita. Dia bersumpah untuk menghabisi seluruh Titan yang
ada di muka bumi. Jujur, pas adegan ini aku bingung, antara pengen muntah atau
nangis karena liat tokoh utamanya kehilangan ibu yang paling dicintainya.
Sangat tidak disarankan melihat Attack on Titan jika kalian berhati halus
(seperti aku >///<). Saya tiga
bulan nggak nafsu makan daging gara-gara ni film. Mungkin jika kalian ingin
beralih menjadi seorang vegetarian, perlu motivasi khusus? Anime ini dijamin
manjur dan bikin syok selama beberapa minggu. Yah, mungkin bagi Anda-Anda yang
sudah terbiasa nonton Saw, Annaconda, Death Bell, Jaw Series, Leech, Adrenalin,
Scream, Urban Legend, Higurashi no Naku, Mirai Nikki, Elfen Lied, School Days,
Mahouka Shoujo Madoka, Freedy Versus Jason, dan sederet film bertema serupa,
film Attack on Titan tidak akan membuat Anda kehilangan selera makan.
“Wujudnya
semua Titan secara morfologi dan fisiologi mirip manusia, hanya saja mereka
nggak pakek baju.”
=_= Dulu
gitu temenku neranginnya. Yah, kupikir ni anime aman-aman saja. Mungkin Titan
itu serupa Buto Ijo, pikirku. Tidak tahunya .... Mereka jauh dari mirip Buto
Ijo! Mereka sama sekali tidak memiliki semacam nilai kemanusiaan yang
seharusnya dimiliki oleh manusia (ya iyalah, Titan gitu). Fokus mereka hanyalah
menghabiskan seluruh manusia yang hidup di dalam dinding perlindungan. Jadi,
jika Anda pernah berpikir untuk hidup di dunia anime karena menurut Anda hal
itu keren, pikirkan 1000 kali lagi. Dunia Attack on Titan tidak bisa disebut
dengan aman. Fokus Anda sebagai seorang prajurit adalah melenyapkan populasi
Titan yang mengancam umat manusia. Dan memang, tema tragedi di dalam Attack on
Titan akan membuat Anda berpikir kembali mengenai nilai humanisme. Hal-hal
sepele yang sering kita remehkan semasa hidup, akan menjadi begitu berharga dan
tak ternilai.
Kebebasan.
Semua orang di Attack on Titan mencari kebebasan. Mereka berharap akan
mendapatkan kehidupan damai; di mana mereka tidak perlu khawatir lagi akan
keberadaan Titan yang mengancam kehidupan mereka. Namun, itu hanya menjadi
angan-angan sebagian penduduk di dalam dinding tersebut. Apakah ini merupakan
idealisme yang tengah ditanamkan oleh mangaka Attack on Titan? Hidup dalam
sebuah kurungan dan tak tahu kapan akan terbang bebas dari penjara hidup?
Itu masih
misteri bagi saya sendiri.
=_=
Kemunculan beberapa Titan membuatku berpikir, “Kenapa Titan tersebut ada yang
menari-nari, berjalan bak pragawati, dan senyum horor ala Sawako gitu?”
Katakanlah Dancing Titan dan Titan mini itu? Apa yang salah dengan jenis ini?
=_=
Tapi itu
tidaklah penting, yang ingin kutekankan di sini adalah tema kekeluargaan,
pengkhianatan, kepercayaan, dan bagaimana masing-masing tokoh mempengaruhi
jalan cerita tokoh lainnya.
Kita akan
dibuat bertanya-tanya, asal-usul Titan (yang pada manganya diduga berasal dari
manusia “coba baca bagian Ragako”), alasan Titan Shifer (manusia yang bisa
berubah menjadi Titan) menghancurkan klan manusia biasa, dan apakah pada
akhirnya mereka semua bisa selamat? Akankah ada titik temu di antara
masing-masing pihak?
Ada beberapa
Titan Shifer.
·
Eren Yeager
Memiliki kemampuan
khusus yang disebut sebagai Coordinator. Dia bisa memanipulasi pikiran Titan
lain, berubah menjadi beberapa jenis Titan, dan mungkin kemampuan lain yang
masih rahasia. Dan kemungkinan kemampuannya inilah yang menyebabkan Titan
Shifer lainnya ingin mengklaim bakat Coordinator-nya. =_= Yeager atau di-spell English
jadi Jeager. Dalam bahasa Jerman, Jeager sendiri berarti pemburu. Nah, apakah
ada sedikit bayangan mengenai tokoh ini?
·
Anne Lionheart
Bisa berubah menjadi
Female Titan. Kekuatan kristal. =_= Hmmmm maaf aku skip tokoh ini.
·
Collosus Titan
Nama aslinya aku lupa.
Pokoknya dia Titan dengan tinggi sekitar 25 meter. Bisa menghilang, dan maaf
aku tidak terlalu mengikuti Titan yang satu ini. SKIP.
·
Armor Titan
Yang ini aku juga lupa
namanya. Titan yang kulitnya paling keras dan sulit ditembus. Bisa mengeluarkan
laser dari mulut. Skip juga aku.
·
Beast Titan
Masih unknow. Jelasnya,
Titan yang paling tinggi di antara kaumnya dan mampu mengendalikan Titan
lainnya. Sosok manusianya jauh lebih berotot dan berkepribadian dingin.
SKIPPPPPPPPPPPP
Sebenarnya
ada ayah kandung Historia yang juga bisa berubah menjadi Titan. Ymir, yang
sebenarnya dia dulu manusia yang dirubah menjadi Titan, yang secara tidak
sengaja memakan seorang Titan Shifer, yang pada akhirnya mengembalikan
kewarasannya sebagai manusia (wow, banyak kata ″yang″ dalam satu kalimat).
Eits, coba
dipikir lagi. Pemilihan nama Ymir. Bukankah pada mitologi Irlandia ada dewi
raksasa bernama Ymir? Lalu, Titan. Di mitologi Yunani, bukankah ada Raja
Chronos; dewa yang mengatur waktu dan berkuasa atas zaman. Dia merupakan
pemimpin para mahluk yang disebut dengan Titan. Karena sebuah ramalan, Chronos
memutuskan untuk menelan anak-anaknya sendiri. Hingga ada 3 dewa utama yang
merupakan anak kandung Chronos yakni, Zeus; yang pada akhirnya menjadi penguasa
Olympus, Posaidon; penguasa laut, dan Hades; penguasa alam dunia bawah. Mereka
membangkang dan mengalahkan ayah mereka. Pada akhirnya Chronos terkurung dalam
sebuah penjara dan memutuskan pada hari penghakiman akan melenyapkan umat
manusia serta ketiga putranya.
Apakah Anda
melihat suatu benang merah di sini?
Karena saya
memang tidak kuat melihat jenis anime yang bertema potong kanan-kiri, saya
melihat Attack on Titan yang sudah disensor! Disensor! Meski tahu tema keras,
inti cerita dan konflik yang ada di dalamnya itu indah dan sangat manusiawi.
“Katakanlah
tidak ada harapan di dunia tempatmu hidup, namun selama ada orang-orang yang
peduli padamu, maka harapan itu bisa diciptakan oleh tanganmu sendiri.”
Begitulah
yang kupikirkan. Kapten yang ternyata mengorbankan prajuritnya sendiri untuk
menyelamatkan diri sendiri, lalu para Titan Shifer yang ingin membersihkan bumi
dari manusia, dan manusia yang bertahan melawan kekuatan yang berkali-kali
lebih besar darinya.
Mana yang
benar, dan mana yang salah? Ohohohoho, Anda bisa cari tahu di manganya; yang
sudah terbit di Indonesia di bawah label Level Comic, atau animenya. Sekian.
Dan ini
rekomendasi lagu yang oke dari Anime dan Movie Attack on Titan ^_^
Attack on
Titan Movie (Live Action)
·
Anti-Hero by Sekai no Owari
·
SOS by Sekai no Owari
·
Attack of Titans by Shiro
Sagisu
·
Die die die die!! by Shiro
Sagisu
·
For the Dead by Shiro Sagisu
·
God Have Mercy by Shiro
Sagisu
·
Golden Sun by Shiro Sagisu
·
Orchestre, Apogee by Shiro
Sagisu
·
Orchestre, Geant a l’est by
Shiro Sagisu
·
Rise Up by Shiro Sagisu
·
The Original Sin by Shiro
Sagisu
·
War Song by Shiro Sagisu
·
Masterplan, Metalopera by
Shiro Sagisu
·
Temper the Wind by Shiro
Sagisu
Attack on Titan Movie (Anime)
·
THEDOGS by Hiroyuki Sawano
·
YAMANAIAME by Mica LiCaldito
·
So Ist es Immer by Benjamin
Anderson
Attack on Titan TV Series (Anime)
·
Guren no Yumiya by Link
Horizon
·
Utsukushiki Zankoku na Sekai
by Yoko Hikasa
·
Jiyuu Tsubasha by Link
Horizon
·
Great Escape by Cinema Staff
·
Attack on Titan by Mika
Kobayashi
·
Call Your Name by MPI
·
Call Your Name (Mica
LiCaldito version)
·
DOA by Aimee Blackschleger
·
The Reluctant Hero by
Hiroyuki Sawano
·
The Reluctant Hero (Mica
LiCaldito Version)
·
Vogel Im Kafig by Cyua
·
Bauklotze by Mika Kobayashi