Akhirnya, setelah kira-kira
kurang lebih tiga tahun rehab dari dunia tulis-menulis di dunia maya. Akhirnya,
aku bisa nge-post sesuatu juga. Muahahahaha. Devil laugh. Oke, kali ini aku
ingin membahas tema-tema anime yang berakhir tragis (terserah deh mau dibilang
cinta tak bersambut, cinta bertepuk sebelah tangan, enaknya gimana ajah deh
situ nyebut ^^.)
Pertama aku ingin membahas
kisah cinta yang ada di anime code geass. Pastinya semua orang pasti tahu kan
ketenaran anime keluaran studio Sunrise ini? Yup, jangan ditanya lagi, kalau
yang jadi penanggung jawab pembuatan desain charakternya aja CLAMP, sudah bisa
dijamin kecakepan dan keindahan gaya gambarnya. Siapa sih yang nggak tahu Kamui
(X1999), Fey (Tsubasha Resevoir), Saoran (Card Captor Sakura), dan Astor
(Cluster). Semuanya cakep, nggak ada yang jelek, bahkan tokoh sampingan pun
digambarkan cakep.
Kembali ke Code Geass. Anime
yang mengisahkan tentang para pengguna kekuatan yang disebut dengan Geass,
berikut intrik perang yang terjadi di Area 11 atau yang kita kenal dengan
Jepang. Anime ini sukses menggemparkan dunia dan menarik sejumlah fans ke dalam
daya pikat sebuah Geass. Tak jarang kita menjumpai cosplayer dari anime Code
Geass. (Yah, saya juga pakek profile-nya cosplayer-entah-siapa-namanya-itu. Aku
kan main comot di Google aja. PLAK.)
Tokoh utama Lelouch yang
menurutku (menurutku loh) hanya peduli kepada 1. Nunnaly, adik seayah dan
seibunya. 2. Mariana, ibu kandung Lelouch, dan 3. Suzaku, teman masa kecilnya.
Siapa yang menyangka di balik topeng pelajar yang keliatan cuek dan biasa-biasa
aja ini ternyata bertanggung jawab atas kekacauan yang terjadi di Area 11.
Tokoh alter Lelouch yang oleh masyarakat Jepang disebut sebagai Zero, manusia
satu ini mampu membuat jenggot pasukan Britania Raya kebakaran. Keinginan
Lelouch untuk membalas dendam terhadap ayah kandungnya sendiri, membuatnya
menjadi pribadi yang dingin. Dia bahkan tak segan menembak Clovis, kakak
kandungnya (seayah beda ibu), dan pada saat tertentu dia melakukan cara ekstrem
hingga membuat nyawa tak berdosa melayang.
Dengan bantuan seorang gadis
bernama C.C, Lelouch menjalankan rencananya untuk membebaskan Area 11 dari
campur tangan pihak Britania Raya. Yah,
awalnya semua berjalan lancar hingga si Lelouch mengetahui identitas pilot
knightmare yang sering menghalangi rencana Lelouch. Si pilot knightmare yang
ternyata sahabat masa kecilnya sendiri, Suzaku Kururugi. Di sinilah titik temu
kedua tokoh ini yang akan mengubah jalan cerita masing-masing pihak.
Karena ini anime lawas, saya
yakin semua sudah tahu gimana akhir ceritanya. Jadi saya skip saja dan langsung
ke romance-nya. Muahahahahaha.
Sebenarnya, ini akan menjadi
kisah cinta segitiga yang teramat menarik antara Lelouch, Euphemia, dan Suzaku.
Padahal, aku paling semangat pas bagian Euphemia, nggak tahunya dia hanya
bertahan di seson pertama dan hanya jadi kenangan di seson kedua, huh.
Euphemia merupakan adik
kandung Lelouch, satu ayah beda ibu. Kepribadiannya yang lembut dan cenderung
naif, membuat dia menjadi sosok yang mudah bergaul dengan sekitar. Tuan putri
Britania Raya ini memutuskan untuk mengambil Suzaku sebagai kesatria pribadinya
(terserah deh nyebutnya body guard juga boleh) yang sebenarnya cukup ditentang
keras oleh pihak aristrokat lantaran identitas Suzaku sebagai seorang Eleven.
Namun yang namanya takdir, mereka berdua pun memiliki ikatan antara satu sama
lain. Puncaknya ketika Euphemia menyatakan cinta kepada Suzaku (walau sikonnya
sebenarnya nggak banget, di dalam knightmare, mati-matian menghindar dari bom
dan sebagainya, si Suzaku malah dapet pernyataan cinta). Dan begitulah, Suzaku
selamat dan mereka berdua mulai saling menunjukkan ketertarikannya.
Harusnya keadaan berjalan
mulus untuk percintaan terlarang antara Euphemia dan kesatrianya. HARUSNYA!
Huh. Lalu Euphemia mengetahui identitas Zero. Pada walanya, Euphemia bermaksud
menyembunyikan identitas kakaknya, namun karena ingin menyelamatkan Lelouch dan
Nunnaly, Euphemia memilih membuang hak warisnya sebagai penerus aristrokat dan
mengajukan zona khusus bagi Eleven.
Lelouch salah paham dan
mengira Euphemia mengingkari kepercayaannya. Di tengah acara zona khusus Jepang
itu, Lelouch bermaksud menggunakan Geass-nya kepada Euphemia, belum sampai dia
melakukan tindakan tersebut, Euphemia berkata bahwa dia hanya ingin menolong
Nunnaly. Dan ya, Lelouch sadar telah melakukan kesalahan dan akhirnya bersedia
membantu Euphemia.
Ini, nih. Saat-saat di mana
seharusnya mereka bisa saling berdamai dan memulai awal yang baru. Tapi,
tiba-tiba saja Geass milik Lelouch aktif, dan tanpa sengaja dia mengistruksikan
Euphemia untuk membunuh seluruh Jepang. Terjadilah pembantaian besar-besaran,
warga Eleven dibantai tanpa ampun.
Karena korban yang jatuh
terlalu banyak, Lelouch memutuskan untuk mengakhiri nyawa Euphemia.
Garis besarnya.
1.
Lelouch membunuh cinta
pertamanya. Mungkin akan lebih baik jika Euphemia mati di tangan Lelouch
daripada di tangan orang lain. Prinsip tragedi cinta semcam ini memang paling
in di Barat. Dan saya sendiri menangis tiga hari tiga malam atas kematian tokoh
tersebut. hikssss.
2.
Suzaku melihat gadis yang
dicintainya, Euphemia, mati di hadapannya. Di saat-saat terakhir pun terbukti,
Euphemia berusaha melawan Geass agar bisa mengucapkan pesan terakhir kepada
Suzaku.
3.
Lelouch membunuh cinta
pertama Suzaku.
4.
Sahabat karib Suzaku membunuh
cinta pertamanya.
Pada akhirnya, kematian
Euphemia-lah yang menjadi turning point bagi kedua tokoh penting di Code Geass.
Suzaku menjadi pendiam dan bersumpah akan mengakhiri nyawa Zero.
Mungkin, inilah anime
tersuram dan tersedih yang pernah saya lihat.
Oke bagaimana dengan kalian?