Akhirnya, setelah menunggu
sekitar lima tahun (terhitung sejak episode pertama), episode terakhir dari
anime ini dirilis juga.
Sebelum melangkah lebih jauh,
setidaknya saya akan memperkenalkan beberapa tokoh utama di anime ini.
Leila Malcal atau Leila
Breisgau, komander pasukan Europia. Anak dari bangsawan Breisgau. Leila sendiri
sebenarnya keturunan Britania yang lahir di Europia. Ayahnya adalah seorang
diplomat. Tragisnya, sang ayah meninggal dibunuh oleh teroris. Yatim piatu,
Leila Breisgau diadopsi oleh keluarga Malcal. Putra bungsu Malcal yang lantas ditunangkan
dengan Leila demi alasan geris keturunan.
Leila merupakan salah satu
pengguna geass. Uniknya, geass milik Leila bisa mematahkan geass pengguna lain
yang diisukan padanya. Kemampuan geass Leila adalah memunculkan ilusi, semacam
itu (koreksi jika saya salah), sebenarnya ada kemampuan lainnya yang
berhubungan dengan emosi.
Karakter Leila yang naif
mengingatkan kita pada tokoh Euphemia Li Britania dari Code Geass R1 atau Code Geass:
Lelouch of Rebellion. Berhati baik dan peduli pada sekitar. Untung saja
tokoh ini tidak mengalami nasib naas seperti Euphemia—mati di tangan Lelouch.
Akito Hyuga.
Pemuda Eleven yang tergabung
dalam pasukan Europia. Dia adalah keturunan terakhir dari Hyuga yang ingin
dihabisi oleh Shin. Seperti Suzaku yang mendapat pengaruh geass dari Lelouch,
Akito pun mengalami hal serupa. Bedanya, jika geass yang Lelouch isukan pada
Suzaku adalah geass dengan perintah ″untuk bertahan hidup″, geass yang Shin
isukan pada Akito adalah ″perintah untuk mati″. Menakjubkannya, Akito bisa
bertahan dari pengaruh geass, walau pada beberapa kondisi dia terlihat masih terpengaruh
oleh geass milik Shin. Terkadang geass beresidu dengan geass lain, seperti yang
terjadi di saat terakhir Shin Hyuga; dia diperlihatkan momen masa kecilnya
bersama Akito.
Awalnya Akito bersikap
tertutup, tidak terlalu menunjukkan emosi. Namun, seiring perkembangan cerita,
Akito mulai terbuka pada sekitar. Ini juga ditunjukkan dengan hubungannya
bersama Leila.
Shin Hyuga.
Kakak kandung Akito; satu ibu
beda bapak. Setelah membantai seluruh keluarga Hyuga, Shin bergabung dengan
Britania. Pemilik geass yang serupa dengan geass Lelouch; geass perintah/kepatuhan.
Sebenarnya Shin Hyuga merupakan pemuda yang berperangai halus, namun akibat
didikan keras dari sang ayah, serta fakta yang diketahuinya mengenai
perselingkuhan sang ibu (PS: Akito anak dari hasil perselingkuhan), membuat dia
berubah menjadi karakter dingin dan kejam. Shin Hyuga tidak percaya dengan
belas kasih dan kebaikan manusia. Baginya, dunia penuh dengan kemerosotan
mental dan tidak ada yang namanya kebajikan. Mirisnya, dia mati di tangan Jeanne.
Tidakkah Shin Hyuga sedikit
mengingatkan kita kepada Lelouch? Hubungan antara ayah dan putranya yang kurang
harmonis.
Ryo, Yukiya, dan Ayano.
Ketiga orang ini awalnya
adalah teroris. Leila berhasil mengajak mereka untuk bergabung ke dalam pasukan Europia. Ryo pemuda keras dan lurus,
sudah tidak perlu diragukan lagi kesetiakawanannya. Yukiya, sang otak di balik
seluruh tindakan Ryo dan Ayano dalam teror, bisa dibilang dia adalah Lelouch
versi baru. Lalu Ayane, kurang lebihnya dia sedikit mirip dengan Kallen Kozuki
dari Code Geass R1.
Jeanne.
Anak buah Shin Hyuga. Gadis
ini pada akhirnya memutuskan untuk mengakhiri kekejaman Shin dengan cara
mengorbankan dirinya sendiri. Jeanne mati karena ingin membebaskan Shin. Di
akhir hayat, dia sempat berkata bahwa dia mencintai Shin Hyuga.
Ada sebuah ungkapan yang
ingin saya sampaikan, “Cinta bukan hanya mengenai memiliki dan memahami, cinta
adalah pengorbanan dan ketulusan.”
Ashley.
Pasukan Britania, pemimpin
setan merah Ashura. Sama seperti Jeanne, dia diadopsi oleh Hyuga dan menjadi
salah satu orang kepercayaan Shin Hyuga. Namun, pada akhirnya Shin Hyuga
mengkhianati Ashley. Setelah itu dia memutuskan bergabung dengan pasukan Leila,
dan berbalik melawan Shin Hyuga.
Penyihir geass.
Tidak disebutkan nama asli
wanita yang penampilannya mirip CC. Yang jelas, dia merupakan sumber geass;
pengetahuan kuno yang diperoleh CC dan yang lain. Eksistensinya hanya nampak
pada beberapa orang yang terikat kontrak geass. Yang diinginkan oleh penyihir
geass adalah keseimbangan dunia. Tidak seperti CC, dia bisa mengontrol geass
dan membatalkan kontrak geass.
Setidaknya, di anime ini kita
tahu bahwa kontrak untuk mendapatkan kekuatan geass tidak hanya melalui kontrak
terucap antara pengguna geass. Seperti Shin Hyuga yang mendapatkan kekuatan
geass-nya melalui sebuah artefak; tengkorak yang memiliki lambang geass di
dahinya (Code Geass: Akito the Last Exile
Episode 5 – To Beloved Ones). Awalnya saya mengira bahwa geass diperoleh
oleh seseorang melalui sebuah kontrak pengikat; di mana setelah mendapatkan
geass, manusia tersebut itu, setidaknya pada beberapa kasus mereka menjadi
abadi—tidak bisa mati. Maka, dengan keabadian yang mulai menggrogoti pikiran
dan jiwa sang pemilik geass, dia harus segera mencari penerus lain dan
melakukan sebuah kontrak baru (seperti yang terjadi pada CC di Code Geass R2). Setelah kontrak terjadi
dengan penerus geass, maka dia bisa bebas (sayangnya dalam artian menuju
kematian).
Pertanyaannya: dari manakah
geass itu berasal?
Nah, inilah yang sedikitnya
dijawab dalam Code Geass: Akito the Last
Exile. Seorang wanita, mudahnya sebut saja dia dengan penyihir geass, yang
jelas dia bukan manusia (maaf, saya suka sekali menekankan kalimat ini ″dia
bukan manusia″), dialah sumber dari semua teka-teki geass. Sang wanita ini
mengamati dari jauh para pengguna geass. Kekuatan yang bisa merubah dunia
menjadi surga, atau sebaliknya. ″Geass, memang seharusnya tidak diberikan
kepada manusia.″ Begitulah yang wanita itu jelaskan kepada Leila. (Untuk lebih
jelasnya bisa dilihat di Code Geass: Akito
the Last Exile Episode 5 - To Beloved Ones.)
Yah, meski ini masih belum
memberikan penjelasan yang memuaskan bagi saya.
Lalu, kekuatan geass yang
dimiliki Leila.
Tokoh utama dalam Code Geass: Akito the Last Exile ini
mendapatkan kontrak geass-nya dari CC. Seharusnya Leila sudah mati ketika dia
terjatuh di danau pada musim dingin, saat dia melarikan diri dari teroris.
Namun, CC menolong Leila dan menawarkan kontrak, sama seperti yang dilakukannya
pada Lelouch di Code Geass R1.
Berbeda dari Lelouch, Leila mendapatkan pengecualian. Karena saat itu Leila
masih kecil, CC berkata bahwa geass itu akan aktif saat Leila dewasa; dia bisa
memilih menggunakan geass atau tidak, meski jika Leila memilih untuk tidak
menggunakannya, geass itu akan tetap ada pada diri Leila.
Dan, berbeda dari geass milik
Lelouch yang berwarna ungu cenderung merah, geass milik Leila berwarna biru.
Bahkan, geass Leila memiliki kemampuan untuk menolak geass pengguna lain (untuk
jelasnya silahkan tonton Code Geass:
Akito the Last Exile Episode 4 - Memory of Hatred.) Ini terjadi tepat
ketika Shin Hyuga mengisukan geass-nya pada Leila, dan dia mendapati geass-nya
berbalik. Itulah yang terjadi ketika Shin Hyuga ingin memerintahkan Leila untuk
mati dengan menggunakan geass-nya. Geass milik Leila melindungi Leila dari
geass milik Shin Hyuga.
Sayangnya kemunculan Lelouch
dan Suzaku Kururugi di sini kesannya seperti pemanis. ″Hei, Code Geass tanpa
Lelouch bukanlah Code Geass!″ Aduh, sepertinya ada yang kurang, maksudku
Lelouch-nya kurang banyak munculnya. Ini bisa jadi berita baik atau buruk.
Lelouch ternyata masih hidup, walau kekuatan geass mulai mengrogoti pikirannya.
Kadang dia sadar, detik berikutnya dia lupa pada dirinya sendiri. Sementara
pengaruh geass yang pernah disugestikan Lelouch kepada Suzaku ternyata membuat
Suzaku menjadi immortal juga.
Ya. Tentu saja di seri yang
ini, masih disertakan beberapa karakter dari seri terdahulu. Karakter Code Geass R1 dan Code Geass R2 yang muncul di seri ini antara lain, CC (mengayomi
beberapa anak-anak yang terkena imbas geass), Lelouch (merubah namanya menjadi
Julius), Suzaku Kururugi, dan Rolo.
Saya kira, geass milik Leila
akan menolong Lelouch dan Suzaku dari kontrak geass; membebaskan meraka dari
penderitaan atau semacamnya. Ternyata jawabnya, dugaan saya tidak terjadi.
Leila tidak pernah dipertemukan dengan Lelouch. Setidaknya, geass milik Leila
berhasil membebaskan Akito dari pengaruh geass Shin Hyuga.
Kisah berakhir dengan kematian
Shin Hyuga dan Jeanne. Kisah cinta yang selalu ditampilkan di anime mecha;
tragedi cinta.
Tetap saja, menurut saya
anime ini layak dan cocok ditonton penggemar mecha. Siapa sih yang tidak tahu
karya CLAMP (XXXHolic,
X1999, Cluster, Tsubasha Cronicle, Card Captor Sakura, Chobits, Blood C, Kobato)?
Tentu saja di Code Geass: Akito the Last Exile,
kita disuguhkan dengan karakter-karakter yang tidak perlu diragukan lagi keindahannya
(terutama penggemar bishounen). Untuk musik sendiri, jika di seri Code Geass R1 dan Code Geass R2 penataan musik diberikan kepada Nakagawa Koutaro (Inu X Boku, Katekyo
Hitman Reborn, 07 Ghost) dan Hitomi Kuroishi (Last Exile, Last Exile Fam the
Silver Wing, GunXSword, Shangri-La, Hakkenden – Touho Hakken Ibun, Planetes).
Untuk Code Geass: Akito the Last Exile,
aransemen diserahkan kepada Ichiko
Hashimoto, bagi penggemar Rahxepone pasti sudah tidak asing lagi dengan
komposer ini. Ah, tentu saja, jika ada Maaya Sakamoto (Wolf’s Rain, Card Captor Sakura, Kobato, Rahxepone,
Tsubasha Cronicle, Brain, Esclafowne, Sekai Seifuku Bouryaku No Zvesda)
dan Ichiko Hashimoto, Yoko Kanno (Turn into Gundam, Brain, Detective Conan Series, Ghost in the Shell TV,
Ghost in the Shell: Stand Alone Complex, Wolf’s Rain, Cowboy Bebop, The Witch
Hunter: Robin, Ragnarok Online, Macross Frointer, Aion: The Tower of Eternity,
Esclafowne, Card Captor Sakura) pasti ikut serta. Yoko Kanno sendiri
terlibat dalam dua lagu tema untuk Code
Geass Akito the Last Exile. Sudah bisa membayangkan akan seperti apa nuansa
anime ini?
Terlebih lagi, tidak seperti
seri terdahulu, anime ini menampilkan ending cinta bersama. Masih ingat, kan,
apa yang terjadi pada kisah cinta Lelouch, Euphemia, dan Suzaku? Tak seorang
pun dari mereka berdua berakhir dengan Euphemia; Euphemia mati di tangan
Lelouch. Sementara di Code Geass Akito
the last Exile, akhirnya Shin terbebas dari ambisi dan kebenciannya
terhadap dunia dan sadar akan perasaannya terhadap Jeanne. Lalu, akhir cinta
antara Akito dan Leila. Mereka berdua berakhir bersama, seharusnya ini juga
yang terjadi pada Euphemia dan Suzaku. Hah, lagi-lagi mengenai pasangan di
anime yang tidak bisa bersama.
Inilah yang saya suka. Semua
mendapatkan akhir bahagia mereka masing-masing. Kebencian hilang digantikan
cinta dan rasa saling mengerti. Inilah tema Code
Geass Akito the Last Exile; tidak ada apa pun yang
bisa diperoleh dari kebencian, rasa benci hanya akan menghapus kebahagiaan yang
ada di sekitar, hanya dengan memaafkan kita bisa merasakan anugerah Yang Kuasa.
Tolong jangan tanyakan akhir
Lelouch, Suzaku, atau CC di Code Geass:
Akito the Last Exile. Di akhir anime, Rolo muncul menjemput Lelouch dan
Suzaku. Tidak dijelaskan mengapa dia masih hidup dan sebagainya. Sepertinya
akan ada seri lainnya.
Dan untuk nonton seri itu
saya pasti sudah tua sekali!!!!!!
Begitulah kilasan mengenai Code Geass: Akito the Last Exile. Saya
rekomendasikan untuk mendengarkan dua theme
song-nya yang dinyanyikan oleh Maaya Sakamoto, More than Words dan Arko.
See you!!!!
More than Words
Sumber : Gendou.Com
Penyanyi : Maaya Sakamoto
Komposer : Yoko Kanno
Ending Theme: Code Geass:
Akito The Last Exile
Soko ni iru kimi wa
Ima dake no, kimi ja nai
Kyou made no yorokobi ya
Kanashimi to issho ni ikiteru
Ichiban taisetsu na koto wa
keshite iwanakute ii
Kono sora ya yureru haoto ya
sekai ga zenbu shitteru
Jiyuu tte, setsunakunai desu
ka?
Otona ni natta nda ne
Jiyuu tte, setsunakunai desu
ka?
Sukoshi dake
100 (Hyaku) no kotoba yori
tsutaetai koto ga aru
100 (Hyaku) no kotoba yori
tsutawaru to shinjite iru
Namida mo fukeru kurai ni
Itsudemo chikaku ni ita hazu
na no ni
Watashi wa kimi no kurushimi
ya furue ni
Nani hitotsu kizukenakatta
Hontou ni taisetsu na mono wa
chiisa na honoo no you ni hakanai
Kaze ga keshite shimawanai
you ni futatsu no te wo kazasu yo
Jiyuu tte, setsunakunai desu
ka? Hitori ni natta nda ne
Jiyuu tte, setsunakunai desu
ka? Dokomademo
100(Hyaku) no kotoba yori
tsutaetai koto ga aru
100(Hyaku) no kotoba yori
kimi dake wo omotte iru
Jiyuu tte, setsunakunai desu
ka?
Otona ni natta nda ne
Jiyuu tte, setsunakunai desu
ka?
Sukoshi dake
Jiyuu tte, setsunakunai desu
ka?
Hitori ni natta nda ne
Jiyuu tte, setsunakunai desu
ka?
Dokomademo
Jiyuu tte, setsunakunai desu
ka?
Kimi wa hitori ni natta nda
ne
Jiyuu tte, setsunakunai desu
ka?
Dokomademo
Me no mae no kimi wa
Ima no, ima dake no, kimi ja
nai
Deatta ikutsu mono yorokobi
ya
Kanashimi to issho ni ikiteru
----English-----
You as you stand there
Are not just of this moment
You live together with the
joys
And sorrows you have experienced
till today
There's no need for you to
say out loud the things you hold most dear
This sky, the sound of leaves
in the breeze - the world already knows everything
Isn't 'Freedom' sad?
You've become an adult
Isn't 'Freedom' sad?
Just a little
I have something I want to
tell you, more than 100 words
I believe it will reach you,
more than 100 words
Though I thought you were
always
Close enough that I could
wipe away your tears
I didn't notice anything
Neither your pain nor your
trembling
Like small flames, the truly
important things we will never lose hope in
So the wind does not vanish
we raise our hands up high
Isn't 'Freedom' sad?
You're all alone now, aren't
you?
Isn't 'Freedom' sad?
Until the end
I have something to tell you,
more than 100 words
I think only of you, more
than 100 words
Isn't 'Freedom' sad?
You've become an adult,
haven't you?
Isn't 'Freedom' sad?
Just a little
Isn't 'Freedom' sad?
You're all alone now, aren't
you?
Isn't 'Freedom' sad?
Until the end
Isn't 'Freedom' sad?
You're completely alone,
aren't you?
Isn't 'Freedom' sad?
Until the end
You as you appear before me
You are not just of this
moment, the now
You live together with the
many joys
and sorrows you met along the
way
----Indonesia-----
Engkau yang berdiri di sana
Tidak hanya di saat ini
Engkau hidup dengan
kebahagiaan
Serta dukacita yang telah kau
rasakan hingga hari ini
Tak perlu bagimu mengutarakan
hal-hal yang paling kau sayangi
Langit ini, suara dari
dedaunan yang ditiup angin – dunia sudah mengetahui segalanya
Tidakkah 'Kebebasan′ itu menyedihkan?
Kau telah menjadi dewasa
Tidakkah 'Kebebasan' itu
menyedihkan?
Hanya sedikit lagi
Ada sesuatu yang ingin
kusampaikan padamu, lebih dari 100 kata-kata
Aku percaya suatu saat akan
tersampaikan padamu, lebih dari 100 kata-kata
Meskipun aku pikir kau selalu
Cukup dekat hingga aku bisa
menghapus air matamu
Aku tidak memperhatikan
segalanya
Tidak juga kepedihan atau
kegundahanmu
Seperti nyala api kecil, hal-hal
yang berharga tak akan pernah kehilangan harapan
Maka angin pun tak akan
lenyap, kita bentangkan tangan kita tinggi-tinggi
Tidakkah 'Kebebasan' itu menyedihkan?
Kini engkau sendirian, bukan
begitu?
Tidakkah 'Kebebasan' itu menyedihkan?
Sampai akhirnya
Ada sesuatu yang ingin
kusampaikan padamu, lebih dari 100 kata-kata
Aku hanya memikirkanmu, lebih
dari 100 kata-kata
Tidakkah 'Kebebasan' itu
menyedihkan?
Kau telah menjadi dewasa, bukan
begitu?
Tidakkah 'Kebebasan' itu
menyedihkan?
Hanya sedikit lagi
Tidakkah 'Kebebasan' itu
menyedihkan?
Kini engkau sendirian, bukan
begitu?
Tidakkah 'Kebebasan' itu
menyedihkan?
Sampai akhirnya
Tidakkah 'Kebebasan' itu
menyedihkan?
Kini engkau seorang diri, bukan
begitu?
Tidakkah 'Kebebasan' itu
menyedihkan?
Sampai akhirnya
Engkau yang muncul di
hadapanku
Engkau tidak hanya di saat
ini
Engkau hidup dengan
kebahagiaan dan kepedihan yang kau jumpai selama hidup
-------------
Arko
Penyanyi : Maaya Sakamoto
Lirik : Yuho Iwasato
Komposer : Yoko Kanno
Anime Ending Theme:
Code Geass: Akito the Last
Exile 4 – Memory of Hatred
Code Geass: Akito the Last
Exile 5 – To Beloved Ones
Ano hi watashitachi ga mita
yume o
Kimi wa mada oboeteimasu ka
Tsumetai kaze no naka de
Toritachi ga tobisatta sora
ni
Hitosuji no kumo ga ko o
egaite
Higashi e dokomade mo
nobiteyuku
Hageshiku ikizu tomo tsuyoku
Anata aishitakatta
Sono te o tada
Tada shizuka ni mamoru you ni
Nigitteitakatta
Please never let me go
Arigatou utsukushii hito yo
Anata to iu ashita ni
Deaeta koto shinjirareta koto
subete ga
Shiawase datta
Ano hi watashitachi ga ita
asa o
Doko made mo yakitsuketeyuku
Terikaesu hi no naka de
Hinadori ga yondeiru sora wa
Miageteiru kumo wa
Seimei o mata kawarazu
dakishimetekuremasu ka
Sayounara utsukushii hito yo
Anata to iu ashita wa
Donna toki mo kibou eto
kawaru hikari o
Tsuretekimashita
Mizu wa nagare uruoshiteyuku
Soshite kono hoshi wa kyou mo
aoi mama de
Nanimokamo ga katachi o
shitsukushita sekai wa
Nani o watashitachi ni
nokoshita no deshou ka
Doushite motto hayaku
kidzuketeita hazu nanoni
Kizutsukeai
Soredemo mata yurushiaeru no
nara
Sono te o tada
Tada shizuka ni mamoru you ni
nigitteitakatta
Please never let me go
Deaeta koto shinjirareta koto
subete ga
Shiawase datta
Anata aishitakatta
Sono tewo tada tada shizuka
ni mamoru you ni
Hageshiku ikizu tomo tsuyoku
Anata to iu ashita wa
Donna toki mo kibou eto
kawaru hikari o
Tsuretekimashita
----Indonesia----
Hei, masih ingatkah kau pada
mimpi yang kita lihat di hari itu, yang terbawa angin dingin?
Melalui langit yang digunakan
burung untuk melayang,
Awan berarak menggambar
guratan, melukis angkasa.
Meski jika aku tidak bisa
bertahan hidup,
Aku mencintaimu.
Hanya dengan begitu…
Hanya dengan melindungimu.
Genggamlah tanganku.
Tolong jangan lepaskan aku!
Terima kasih, orang
terindahku –
Esok bersamamu
Kenyataan bahwa aku bisa
berjumpa dan percaya padamu,
Adalah kebahagianku.
Hei, masih ingatkah kau di
pagi ketika kita bersama, kembali ke saat kita membara di tengah pancaran surya.
Di langit ketika bayi burung
menangis,
Akankah awan yang kita lihat,
Akan terus memeluk kehidupan
seperti yang seharusnya?
Selamat tinggal, orang
terindahku –
Esok bersamamu
Tak peduli bagaimanapun,
Cahaya pasti akan berubah
menjadi harapan.
Air mengalir, membasuh dahaga
kita, sehingga planet ini tetap terjaga biru hingga saat ini.
Apakah yang akan dunia
tinggalkan untuk kita?
Di mana segala hal telah
kehilangan bentuknya.
Mengapa kita tidak segera
menyadarinya, kita saling menyakiti
Meskipun begitu kita saling
memaafkan…
Hanya dengan begitu…
Hanya dengan melindungimu.
Genggamlah tanganku.
Tolong jangan lepaskan aku!
Kenyataan bahwa aku bisa
berjumpa dan percaya padamu…
Segala tentangmu,
Adalah kebahagianku.
Aku mencintaimu…
Hanya dengan begitu…
Hanya dengan melindungimu.
Meski jika aku tidak bisa
bertahan hidup,
Esok bersamamu,
Tak peduli bagaimanapun
Cahaya pasti akan berubah
menjadi harapan.